Bab 101
Jessy jelas bukan tandingan David. Adriel segera menarik Jessy ke belakang, lalu mengambil sebutir berondong dari wadah dan memantulkannya dengan jarinya.
Berondong itu melesat dan menghantam wajah David dengan bunyi yang jelas.
David menjerit kesakitan sambil menutup wajahnya.
"Lemah sekali," ujar Adriel.
Dipukul oleh sebutir berondong dan menjerit kesakitan di depan banyak orang, harga diri David jelas terluka.
Tanpa peduli dengan rasa sakit di wajahnya, dia segera menyerang lagi.
Adriel kembali memantulkan sebutir berondong, kali ini mengenai lutut David.
David langsung jatuh berlutut dengan satu kaki, lalu sebutir berondong lagi mengenai lutut lainnya.
David langsung berlutut sempurna di hadapan Adriel. Rasa sakit di lutut membuatnya tidak bisa berdiri.
"Kalau kalah, ya, mengaku kalah saja. Aku nggak akan membunuhmu. Kenapa kamu harus berlutut seperti ini?" ujar Adriel.
"Bajingan!" umpat David. Dia sudah marah besar.
Wanita di sampingnya segera mencoba membantunya berdiri.
"Awas!"
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda