Bab 1002
Dia duduk sambil berbicara.
Adriel memegang cangkir teh sambil berkata dengan tenang, "Jangan sungkan-sungkan, tamu adalah raja. Berlututlah untuk berbicara."
"Hmm?" Nico agak terkejut, lalu dia tersenyum sinis dan berkata, "Pak Adriel, cara bicaramu agak kasar!"
Nancy tertawa dingin sambil berkata, "Tetua Felix saja berlutut dan meminta maaf kepada Pak Adriel. Siapa kamu berani nggak berlutut?"
Ekspresi Nico seketika menjadi muram. Namun, dia langsung bersikap tenang, kemudian menatap Adriel dengan penuh semangat dan berkata, "Kurasa Pak Adriel salah paham tentang keluarga kami."
"Perselisihan di antara kami bisa diselesaikan, asalkan Pak Adriel membawa hasil tes DNA Pak Gary ke rumah keluarga Forez. Kami juga bukan orang yang nggak masuk akal."
"Karena kamu adalah keponakan Pak Gary, aku akan berbicara baik-baik dengan Pak Gary."
"Kamu harus tahu kalau keluargaku sudah mengakar di Sagheru selama bertahun-tahun. Kalau Gary Tak Terkalahkan ingin menyentuh keluargaku, mungkin dia harus
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda