Bab 1000
Plok!
Adriel langsung menamparnya. Di dalam tatapan marah Junet, Adriel berkata dengan tenang, "Apa kamu pikir kalau kamu masih memiliki nilai yang bisa aku manfaatkan? Kamu terlalu yakin dengan dirimu sendiri dan juga terlalu meremehkanku."
Sambil berkata demikian, Adriel melangkah maju dan dengan tatapan dingin dia menatap pupil mata Junet yang gemetaran, lalu berkata, "Sejak kamu bertentangan denganku, kamu sudah pasti mati. Mengerti?"
Pandangan Junet terpaku dan wajahnya pucat. Beberapa saat kemudian, kemarahan di wajahnya perlahan-lahan mereda.
Namun, dia tidak memohon belas kasihan dan juga tidak merayu Zaskia lagi.
Junet menatap Adriel dan berkata dengan suara yang sedikit serak, "Dalam permainan kali ini, kamulah pemenangnya."
"Orang yang menjebak pasti akan terjebak juga. Aku kalah oleh jebakanmu, suatu hari nanti kamu juga akan mati karena dijebak oleh orang lain," lanjut Junet.
Adriel berkata dengan lembut, "Inilah kata-kata yang seharusnya diucapkan oleh seorang pria sebelu
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda