Bab 95
Carina dengan terampil menambahkan makanan kucing ke mangkuk Mimi, lalu berjalan ke meja makan.
Carina dan Henry punya selera yang sama. Hidangan di meja semuanya berwarna merah, rasanya pun pedas.
"Aromanya harum sekali! Masakanmu semakin lama semakin enak," puji Carina.
Henry tersenyum tipis sambil menyerahkan semangkuk nasi putih padanya. Matanya tanpa sengaja melirik ke lehernya dan tiba-tiba menjadi serius.
"Kamu tidur dengan Marco?"
Carina terkejut ketika mendengar ini. "Apa?"
Mata hitam Henry yang awalnya damai kini suram seperti air, menatap tajam ke lehernya.
Carina mengangkat tangannya untuk menyentuhnya, lalu baru menyadari apa yang tengah terjadi. Carina hendak menjelaskan, tapi mendengar suara Henry yang dingin serta penuh dengan pertanyaan.
"Kamu nggak mau bercerai, 'kan?"
Carina tidak menyukai nada bertanya Henry, raut wajahnya menjadi suram. "Bisakah kamu bicara dengan sikap yang baik?"
Henry menyadari bahwa reaksinya agak berlebihan, cemberut, nada suaranya pun kembali

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda