Bab 48
Belum sempat dia bereaksi, pandangannya berputar, lalu kedua tangannya ditekan ke dinding oleh Henry.
"Ini yang kamu sebut dengan tekad untuk bercerai?" Suara pria itu dingin dan rendah.
Carina terjebak di antara dia dan dinding. Jarak mereka begitu dekat hingga dia bisa merasakan napas hangat pria itu, dengan aroma samar alkohol.
Tatapan Henry terasa dalam dan suram, menatap tajam Carina dengan emosi yang tak bisa dibaca wanita itu.
Dia mendongak sedikit, mengerutkan kening dan menatap pria itu, "Kamu mau apa? Lepaskan aku!"
Henry masih menekan tangannya, suaranya tetap dingin, "Jawab pertanyaanku."
"Kenapa aku harus jawab?" Nada bertanya dari pria itu membuat Carina merasa kesal. Matanya yang indah menatap si pria dengan tajam, "Aku nggak punya kewajiban untuk jelaskan apa pun, 'kan?"
Wajah tampan Henry makin muram, "Aku adalah pengacaramu."
"Jadi, kamu hanya perlu tahu bahwa selama aku belum batalkan penugasan, berarti aku pasti mau bercerai. Sedangkan hal lainnya ...." Wajah Carina

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda