Hari Yang Panjang
“Pak Bos nggak masuk lagi?” tanya Dani yang baru saja menyerahkan berkas kepada Sely.
Gadis itu mengangguk malas, “Tadi pagi sih katanya nganter adiknya ke Bandara.”
Dani melirik jam tangannya lalu menggumam, “Ini udah lewat jam makan siang lho, Sel. Masa belum selesai juga nganter ke bandaranya.”
“Iya juga ya,” sahut Sely, jemarinya mengetuk-ngetuk meja dengan gelisah.
“Eh, tapi akhir-akhir ini Pak Ken sering nggak ngantor ya,” celutuk Dani seraya menyandarkan pinggangnya di meja Sely. “Ada masalah apa, sih?” bisiknya pada sekretaris atasannya itu.
“Mana gue tau,” sambar Sely seraya mendorong tubuh Dani agar hengkang dari mejanya. “Udah sana-sana. Gue sibuk!” usirnya, membuat Dani menggerutu lalu pergi dari hadapan gadis itu.
Setelah memastikan Dani pergi, Sely meraih ponselnya yang ada di atas meja. Jari-jarinya yang lentik menggulir layar datarnya, mencari nomer kontak Keanu. Jujur saja, gadis itu juga merasa penasaran dengan keberadaan atasannya.
Kenapa sampai sesiang ini belum mun
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda