Memohon Restu (End)
Beberapa tahun kemudian.
***
"Val, bangun!" Nadin menepuk-nepuk sebelah pipi Valerie dengan sedikit keras agar gadis cantik itu lekas bangun.
Semalam, Nadin sengaja menginap di rumah Valerie. Beberapa bulan yang lalu, Val dan ibunya baru saja pindah ke sebuah rumah di kawasan cluster ekslusif yang tak jauh dari rumah sakit tempat Susan bekerja.
"Val!" teriak Nadin sekali lagi, membuat Val seketika membuka mata.
"Lima menit lagi boleh nggak, sih?" rengek Valerie dengan tatapan memohon. "Sumpah gue nggak bisa tidur semalaman."
"Ooh, pantes lingkar mata lo sampai hitam begitu."
"Masa?!" pekik Val yang langsung bangkit dari posisi tidurnya. Kedua tangannya sibuk meraba wajah dan kedua matanya. "Beneran?" katanya lagi sambil bergegas turun dari ranjang dan berdiri di depan kaca rias.
Tawa Nadin seketika meledak saat Val mulai panik melihat pantulan wajahnya di depan cermin.
"Muka gue agak bengkak nggak sih, Nad? Duh, seharusnya semalam gue minum obat batuk biar cepet tidur," keluhnya sambil
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda