Lepasin, Val
“Kita mau ke mana lagi?” tanya Val yang berjalan keluar dari dalam café, sambil menggamit lengan lelaki tampan itu dengan erat.
Sejenak langkah Ken terhenti, lalu ia menatap Val yang tersenyum-senyum dengan mata memicing. “Kok masih tanya? Tadi kan udah janji, habis dari sini pulang,” sahut Ken, membuat bahu Val seketika melorot lemas.
Gadis itu masih ingin berada di luar, menikmati udara dingin seusai hujan, berduaan dengan Ken.
“Tapi jangan lewat jalan tol, ya,” tawar Val lagi, masih berusaha membujuk Ken.
“Kalau lewat jalan biasa pasti macet, Valerie,” sahut Ken sambil membukakan pintu mobil untuk Val.
“Nggak seru, ah!” gerutunya kesal.
Sepanjang perjalanan, Val lebih banyak diam. Ken sendiri juga tidak banyak bicara, dia hanya sesekali melontarkan pertanyaan pada Val dan dibalas sahutan malas oleh gadis itu.
Begitu mobil Ken memasuki area cluster perumahan Valerie, gadis itu langsung melongok ke luar jendela. “Lewat sana aja,” kata Val menunjuk jalan lain yang tak searah dengan der
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda