Jangan Melawan
Ciuman Ken baru terlepas saat ia mendengar dering telpon dari ponsel Valerie.
Gadis itu buru-buru menjauh dengan napasnya yang sedikit terengah.
Sejenak ia menatap Ken dan beralih menatap layar ponselnya. Telpon masuk dari Andika.
"Papa," gumamnya pada Ken. "Gimana, nih?" ujar Val gugup.
"Buruan angkat," perintah Ken dengan suara pelan.
Val sedikit berjalan menjauh dari Ken, lalu menerima panggilan telpon dari papa-nya.
"Halo, Pa?"
"Kamu di mana?"
Val menoleh ke arah Ken yang sejak tadi menatapnya.
"Eum ... Val ada di kampus," bohongnya.
"Oh ya?"
"Iya," jawabnya dengan suara sedikit lantang, "Memang mau di mana lagi?"
"Jangan bohong Valerie."
"Hm?"
"Papa baru saja menghubungi dosen kamu, dan beliau bilang kalau kamu tidak ada di kelas," ujar Andika, membuat Val membelalak kaget.
Seharusnya dia tau, kalau papa-nya adalah orang yang cukup berpengaruh dan punya banyak sekali koneksi.
Tak sulit bagi Andika untuk melacak keberadaan Valerie.
"Eum ... Val masih di ruang kesehatan, Pa. Tadi Va
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda