Please Stay
“Val, kamu sudah bicara sama Ken?” tanya Susan pada Val dari balik telpon.
“Sudah, Mam.”
“Trus gimana? Dia marah, nggak?”
Val terdiam.
Ya, sepertinya Ken marah. Lelaki itu bahkan tak mau bicara lagi dengan Val setelah ia mengungkapkan rencananya untuk pindah ke rumah orang tuanya.
“Val, kalau kamu merasa keberatan atau menolak keinginan papa, bilang aja nggak apa-apa. Mama udah pernah bilang kan ke kamu, kalau mama nggak mau kamu terpaksa melakukannya,” kata Susan lagi.
“Enggak kok, Mam. Val sama sekali nggak merasa terpaksa. Sejak dulu, Val memang pengen balik ke rumah kita lagi. Val pengen kita bisa kumpul lagi kayak dulu,” sahutnya.
Susan terdiam sebentar, ada yang aneh dengan nada suara Valerie. Gadis itu seperti menyembunyikan sesuatu darinya.
“Ken nggak bilang apa-apa ke kamu?”
“Belum,” sahut Val. “Ken belum ngomong apa-apa. Mungkin dia masih kaget, Mam.”
“Kamu beneran nggak apa-apa, Val?”
“Iya, Mam. I’m okay. Tenang aja,” jawab Val mecoba membuat ibunya yakin.
“Ya sudah, nanti k
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda