Jangan Dilepas
Tepat saat jam makan siang, Andika menghampiri Susan di ruangannya. Lelaki itu sedikit kesal karna mengetahui bahwa Susan tidak ada jadwal membantu orang melahirkan. Jadi apa yang dikatakan oleh istrinya tadi pagi hanyalah alasan semata.
“Ketuk pintu dulu bisa, kan?” ketus Susan saat melihat Andika tiba-tiba muncul di balik pintu ruangannya.
Wanita itu merasa tidak perlu berbasa-basi lagi dengan suaminya yang punya hobi mengoleksi perempuan.
Tanpa menghiraukan ucapan Susan, lelaki itu duduk dengan nyaman di atas mini sofa set yang ada di dalam ruangan Susan. Sebelah kakinya menyilang dan punggungnya bersandar di sofa, nampak sangat nyaman, membuat Susan mendengus kesal.
“Ada apa? Aku nggak punya banyak waktu, setelah ini aku ada ….”
“Nggak usah bohong lagi. Hari ini jadwal periksa kamu cuma sampai siang. Aku sudah cek tadi sama suster di depan yang biasanya bantuin kamu,” sela Andika dengan tatapan nyalang.
Sedangkan Susan masih berdiri. Enggan ikut-ikutan duduk di dekat suaminya.
“Dud
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda