Ya, Aku Percaya

Di saat semua orang sibuk menolong Val, Lania masih terpaku di tempatnya berdiri. Hingga beberapa saat kemudian, Lania melihat salah seorang asisten rumah tangga keluar dari kamar Val, gadis itu buru-buru mengejar dan memanggil agar asisten tersebut berhenti. “Mbak, tunggu,” panggilnya dengan suara pelan, membuat asisten itu menoleh dan menghentikan langkahnya. “Iya?” Lania menggigit bibirnya dengan kuat, bahkan ia tak tahu harus bertanya apa pada seseorang di hadapannya ini. Terlalu banyak pertanyaan di dalam kepalanya yang butuh jawaban segera, dan Lania tidak tau harus mulai dari mana. “Yang tadi itu bukannya Valerie, ya?” Asisten tersebut mengangguk pelan, “Iya benar. Itu Non Valerie, istrinya Pak Ken.” Apa tadi dia bilang? Istrinya Ken? Kedua bola mata Lania seketika membeliak kaget mendengar jawaban asisten tersebut. “Eum … Maaf, apa saya nggak salah dengar?” Lagi-lagi asisten itu menggeleng, “Memang benar, Non Valerie itu istrinya Pak Ken. Mereka sudah menikah beberapa bulan yan