Bab 928
Hendy tertawa dengan nada menghina. "Membunuh Bram?"
Bram ...
Jadi, pria tampan itu bernama Bram.
Syuri teringat pada wajah pria tampan itu. Alisnya yang tajam memancarkan pesona garang dan memikat, membuat hatinya berdebar kencang.
Malam itu sepulangnya dari bar, Syuri kembali melihat wajah itu dalam mimpinya.
Dia sendiri tidak percaya.
"Kalau Anda mau dia mati, saya bakal usahakan sekuat tenaga," ujar Syuri sambil berkeringat deras dan penuh keyakinan.
"Dia kakak ipar wanita yang kucintai, kamu pikir bisa membunuhnya gitu aja? Kamu berani juga." Hendy menatapnya dingin.
Syuri merinding. Keringat membasahi rambut hitam pada pelipisnya, membuatnya terlihat menyedihkan. "Maafkan saya ... Pak Hendy, saya ..."
"Aku nggak mau kamu bunuh dia, aku mau kamu ... menggodanya."
"Apa ... maksud Anda?" Syuri merasa bingung.
"Malam itu kalian bukannya bersenang-senang bersama?"
Sorot mata Hendy mulai penuh dengan penghinaan. "Kalau gitu, kenapa nggak sekalian aja menaklukkannya? Aku lihat dia juga
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda