Bab 811
Lucy rasa, gadis ini pasti sudah kehilangan akal sehat karena berani sekali bicara seangkuh itu.
Perlu diingat, Steven adalah CEO Grup Octavian, seorang penguasa berpengaruh. Robert saja tidak dia anggap ancaman besar, apalagi keluarga Hudaya. Apa yang bisa mereka lakukan padanya, 'kan?
Namun, Lucy tidak perlu bercerita semuanya. Dia hanya diam sambil menyaksikan kekacauan yang diperbuat keluarga itu, menunggu seluruh Sanmara mentertawakan mereka.
"Oke, asal kamu senang. Aku ucapkan selamat dulu, semoga kamu dan Kak Steven bahagia selamanya!" seru Lucy sambil menutupi wajahnya yang sakit. Kata-kata selamat itu pun terdengar sedikit enggan.
"Oh, ya. Masih ingat anak Pak Revan yang pernah tertarik padamu, kamu tolak, lalu nggak ada kejadian apa-apa?" Zaskia tiba-tiba mengganti topik.
Anak Pak Wali Kota itu, ya?' batin Lucy, berusaha mengingat sosok yang dimaksud. Sang Ibu, Mellisa, pernah membawa Lucy ke lapangan golf untuk bertemu Pak Revan dan istrinya.
Sebenarnya, Melissa sengaja memb

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda