Bab 748
Yang muncul di layar ponsel bukanlah nama, melainkan deretan angka.
Steven punya dua nomor kontak. Satu untuk urusan pribadi, satu untuk bekerja. Clarine hafal kedua nomor itu.
Biasanya, dia hanya akan pakai nomor pribadi jika meneleponnya secara pribadi. Jadi, kali ini agak aneh.
Jantung Clarine berdebar kencang. Dia angkat telponnya, lalu mendekatkannya pelan-pelan ke telinga, dia tidak berbicara apapun.
"Clarine!" Suara Steven terdengar parau.
"..." Clarine hanya mengatupkan bibir, matanya berkedip pelan.
"Clarine, tolong percaya padaku, aku dijebak!"
Steven tahu kesempatan untuk menghubunginya sangat kecil, jadi dia langsung mengatakan inti permasalahan. "Ini jebakan yang rumit. Zaskia sendiri nggak mungkin bisa nyusun rencana sekompleks ini. Pasti ada orang lain yang memengaruhinya."
"Dan yang jadi umpan buatku bukan Zaskia ... tapi kamu."
"Setengah jam lagi."
Clarine menunduk, matanya meredup. "Kita ketemu di taman bermain dekat KS WORLD saja," ucapnya perlahan.
Andai saja tadi d

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda