Bab 677

Steven menggandeng tangan Clarine sambil melintasi koridor mewah nan sepi. Mereka seperti sepasang bangsawan yang tengah menjalani pelarian yang mendebarkan, melawan belenggu sosial dan norma yang membatasi mereka. Clarine menatap lekat-lekat punggung Steven yang lebar, tegap, dan menenangkan. Dadanya naik turun dan telapak tangannya sedikit berkeringat. Pada saat itu, jantungnya berdebar karena Steven. Namun, dia juga merasakan kebencian terhadap dirinya sendiri. Meskipun sudah tiga belas tahun berlalu, dia masih menyukai pria itu. Sekarang, perasaan itu muncul kembali hanya karena genggaman tangan. Sialan! Hatinya sangata mudah didapatkan oleh pria itu! Steven dengan senyum manis memandu Clarine hingga mereka berada di depan pintu kamar mewah. Clarine merasa sangat gugup dan malu, wajahnya memerah karena marah. Dia menepis tangan Steven dengan kasar dan berteriak, "Steven! Apa maksudmu?" "Kamu berani sekali bersikap tidak sopan di tempatku.Aku akan memanggil kakak-kakakku untuk mengh