Bab 674
Hmm, mentalnya kuat juga.
"Hadiah yang sudah aku siapkan ini memang bukan barang yang sangat mewah, tetapi aku percaya bahwa yang terpenting dari hadiah bukanlah nilainya, melainkan ketulusannya. Hadiah ini mewakili ketulusanku dan aku harap Nyonya Rina menyukainya." ujar Steven dengan tenang dan sopan, menunjukkan keramahan yang tulus.
Clarine menatap pria berengsek itu sambil bertopang dagu, lalu menaikkan alisnya.
Pria yang biasanya dingin dan angkuh seperti bunga di puncak gunung yang sulit dijangkau, jarang menunjukkan sisi yang ramah seperti ini.
Ckck, benar-benar pandai berakting.
"Kalau memang ini adalah ketulusan dari Pak Steven, mari kita lihat saja hadiahnya," kata Rafael dengan nada datar, seolah-olah tidak begitu tertarik.
Rina tersenyum getir, merasa bahwa kebencian Rafael terhadap Steven sepertinya sudah tertanam dalam DNA-nya.
Hendy diam-diam ingin tertawa saat memperhatikan ekspresi Rafael.
Steven, sekeras apapun kamu berusaha menyenangkan Rafael, semua itu akan sia-si
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda