Bab 571
Ruang tamu yang luas itu seketika menjadi sunyi senyap.
Clarine mengedipkan matanya dengan manis, tidak bisa menahan senyumnya.
Steven melihat ekspresi manis dari wanita ini, dia langsung lupa tentang rasa sakit di tubuhnya dan hanya fokus memandangi wanita cantik di hadapannya.
Semua orang terkejut saat melihat Tuan Hendrik tidak memberikan kesempatan Robert untuk menjelaskan!
Robert adalah seseorang yang memiliki jebatan, tetapi dia masih saja dimarahi oleh ayahnya sendiri di depan umum, sungguh memalukan.
Sangat memalukan!
Robert merasa harga dirinya terhina lagi, dia hanya bisa menahan amarahnya sekarang dan berkata, "Pelayan, minta semua orang pergi dari sini."
"Nggak bisa! Masalah malam ini harus diselesaikan secara langsung dan nggak ada yang boleh meninggalkan ruangan ini!"
Kakek memiliki wibawa yang sangat kuat dan ini bukan isapan jempol belaka.
Clarine dan Kakek memiliki aura yang sangat mirip saat marah. Mereka terlihat seperti kakek dan cucu kandung.
"Ayah, maksudmu apa?"
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda