Bab 516
Steven begitu gugup hingga tangan besarnya yang menutupi dahi Clarine ikut panas. Dia pun merasa kebingungan untuk sesaat.
Lantas, Steven buru-buru melepas jaket dan pakaian di dalamnya yang sudah dihangatkan oleh suhu tubuhnya, lalu memakaikannya pada Clarine hingga bisa membungkus dengan erat.
Clarine membuka matanya dengan lemah. Pria di hadapannya telah memberikan hampir semua pakaiannya, hanya menyisakan rompi hitam di tubuhnya.
Otot yang terlihat sungguh indah, memancarkan pesona liar dan tak terkendali di hutan belantara pegunungan yang tandus ini.
"Apakah masih dingin?" tanya Steven dengan suaranya seraknya sambil melihat wajah Clarine yang tampak merah.
"Ya ... dingin ... sangat dingin ..." Clarine memeluk dirinya sendiri dengan erat, tampak menggigil hebat.
Steven menarik napas dalam-dalam, menurunkan alisnya sebelum merentangkan lengannya.
Dengan perlahan dan hati-hati, Steven menggendong tubuh Clarine yang halus dan mungil ke pelukannya seraya dirapatkan ke dadanya kuat-kua
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda