Bab 456
Clarine bangun keesokan harinya dan menemukan dirinya berada di rumah Lambogia.
"Ah! Jurus Pergeseran Alam Semesta?!"
Dia berteriak dan langsung mencubit pipinya sendiri.
Sakit!
Dia tidak bermimpi. Dia benar-benar pulang.
"Jurus Pergeseran Alam Semesta? Aku lebih menguasai Jurus Sembilan Cakar."
Saat itu, Melly dan Lita baru saja membuka pintu karena ingin melihat kondisi Clarine. Lita yang melihat Clarine sudah bangun pun dengan santai bertanya,
"Clarine, bagaimana perasaanmu? Apa perutmu masih sakit?"
Melly sibuk duduk di sisi ranjang. Dia mengelus pipi kurus Clarine dengan lembut. "Kamu makin kurus. Sepertinya kamu kecapean belakangan ini?"
"Clarine, menurutku lebih baik kamu jangan kembali ke Sanmara lagi, tinggallah di rumah!"
Lita juga sangat menyayangi Clarine, matanya pun memerah. "Kamu itu putri terhormat dari keluarga Tanuwijaya, putri yang tumbuh dengan penuh kasih sayang dan perhatian. Tapi, kenapa harus bersaing dan bertengkar dengan pria sampah itu?"
"Apa kami nggak bisa
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda