Bab 423
Ponselnya terjatuh ke lantai.
Tiffany merasa sekujur tubuhnya lemas, dia tersungkur di lantai, hatinya hancur berkeping-keping, seolah dunia runtuh di hadapannya.
*
Malam itu, Lucy menikmati waktu luangnya dengan berendam di bak mandi berbusa. Selesai mandi, dia duduk manis di depan cermin dan melakukan ritual perawatan wajahnya.
Sejak hari di mana Michael mengancamnya demi Leana, Lucy merasa seperti ada batu besar yang terus menindih dadanya. Pikirannya kacau, hingga sulit baginya untuk memejamkan mata.
Sebenarnya, apa yang menarik dari Leana bodoh itu? Mengapa Clarine dan Tuan Michael begitu membelanya?!
"Pelacur kecil yang berpura-pura gila dan bodoh!"
Lucy meraih lipstiknya. Dengan cepat dia menuliskan nama 'Leana' di cermin, lalu dengan penuh amarah dia mencoretnya. "Sudah, cukup!" gumamnya, "Aku nggak akan mempedulikanmu lagi.
Tunggu saja, saat aku menjadi manajer umum Hotel Oktavian nanti …"
Saat itu juga, ponselnya menampilkan panggilan masuk.
Lucy menyeritkan alisnya, tatapann
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda