Bab 404
Mereka berdua berdiri dan saling bertatap-tatapan, lalu kembali duduk.
Kepala si korban kekerasan terus mengucurkan darah, lalu tertawa sembari berkata, "Haha ... ternyata Nona Zaskia, benar-benar kurang ajar!"
"Kak! Kamu ini ngapain, sih?" Zaskia menatap kakaknya memeluk Leana dengan emosi.
"Zaskia, kamu yang ngapain?" Michael mengernyitkan dahi sembari bertanya balik dengan tegas.
"Heh ... Bisa-bisanya kamu berbalik tanya padaku. Apa karena aku mengacau dan merusak kesenanganmu?" Mata Zaskia memerah karena marah.
"Dia itu membencimu, jadi nggak salah jika dia melempar botol ke arahmu."
Tuan Sanis ketakutan seperti burung kecil dengan kepala bocor dan tak berani bergerak sedikit pun.
"Namun aku sudah berpesan padamu, kan? Kamu mengabaikannya? Sudah kubilang jangan datang ke ACE kalau nggak ada urusan. Kalau kamu bersikeras datang, senggaknya kabari aku terlebih dahulu. Aku akan mengaturnya untukmu."
Michael menunjukkan wajah serius dan bersikap seperti seorang kakak yang sedang memara
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda