Bab 343
Saat Steven tiba di kedai sate, Clarine dan gigolo legendaris itu sudah meninggalkan tempat ini.
Dia pun menggigit bibirnya dengan kesal. Saat teringat foto mesra Clarine bersama pria itu, ekspresinya langsung menjadi sangat dingin.
Saat ini, dia merasa dirinya seperti sedang melakukan tindakan bodoh.
Namun, dia mau tak mau juga merasa khawatir.
Malam sudah sangat larut, tetapi Clarine masih bisa makan bersama seorang pria yang terlihat biasa-biasa saja di tempat semacam ini ...
"Clarine, apa kamu nggak punya rasa takut!" seru Steven dalam hati.
Tiba-tiba, ponsel Steven bergetar. Itu adalah telepon dari serangkaian nomor yang tidak dikenalnya.
Steven mengembuskan napas panjang, lalu menjawab telepon itu dan bertanya, "Siapa ini?"
"Apa ini Pak Steven Octavian?" tanya seorang wanita dari ujung telepon. Suaranya terdengar sangat kaku.
"Benar."
"Ini adalah Kantor Polisi Distrik Timur Sanmara. Apa kamu kenal dengan orang bernama Felix Darmawan?"
Steven pun bertanya dengan kening berkerut, "
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda