Bab 276

Situasi diantara keduanya itu menegang. "Pak Steven, aku nggak tahu harus menyebut ini kebetulan atau kesialan," ujar Ariel tersenyum sinis, dia tidak bisa menyaring kata-katanya sama sekali. "Clarine ada di dalam sana?" tanya Steven dengan wajah yang menunjukkan kekhawatiran, suaranya terdengar serius. Mendengar nama itu, Rachel menegang dan jantungnya berdebar kencang. "Kenapa? Nggak boleh?" Ariel tersenyum sinis, setiap ucapan yang terlontar dari mulutnya menohok, "Pak Steven bukan penanggung jawab di sini juga, 'kan." "Ish ... Pak Steven itu cuma nanya-nanya doang, nggak ngapa-ngapain! Kamu salah makan obat apa sih sampai ngomong gitu," balas Felix yang sudah tidak dapat menahannya lagi. "Nggak ngapa-ngapain? Kamu seriusan masih bisa ngomong begitu? Gak tahan aku mendengarnya," gerutu Ariel dengan nada mengejek. "Kamu!" "Sudahlah, Felix." Steven menggerutu pelan, lalu dengan tatapan tanpa ekspresi bertanya, "Ngapain Clairine di sini?" Ariel memandang Rachel yang lembut dan anggun d