Bab 272
"Ternyata ... kamu?" Clarine terkejut.
Dengan bopeng di wajah dan rambut yang berantakan, dia tampak kewalahan dan menggemaskan.
Hendy tersenyum tipis hingga matanya membentuk dua bulan sabit yang menawan. "Memangnya aku nggak boleh jadi pasangan kencan butamu?"
Clarine menggigit bibirnya dan tidak tahu harus menjawab apa.
Ini adalah pertanyaan yang sangat lugas.
Namun, senyuman lembutnya menghilangkan suasana canggung, membuat Clarine merasa ini hanya lelucon yang tidak berbahaya.
"Aku boleh duduk?" tanya Hendy dengan sopan.
"Silakan duduk," jawab Clarine dengan anggun.
Penampilan Tuan Hendy ini sama persis dengan saat pertama kali mereka bertemu. Dia mengenakan setelan jas bergaris halus berwarna biru tua dan kacamata berbingkai emas, tampak berwibawa tetapi tetap elegan.
"Nona Clarine, penampilanmu hari ini sangat lucu dan unik."
Hendy menyipitkan matanya. "Tapi, kamu nggak perlu berpura-pura di depanku, cukup jadi dirimu sendiri."
Clarine berdeham dengan canggung. "Seingatku, pasan
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda