Bab 222
Namun dia merasa aneh dan canggung seolah ada barisan kecil semut yang merayap dari pergelangan kakinya ke betisnya.
Kasih sayang yang datang terlambat sama seperti kaleng makanan yang kedaluwarsa. Tidak ada rasa manis, melainkan hanya bau busuk.
Clarine mengeluarkan ponselnya dan menelepon Ariel. "Ariel, aku di Sanmara, Vila Parama. Tolong jemput aku sekarang."
"Apa?" Ariel terkejut. "Ke, kenapa Nona bisa ada di sana?"
"Aduh, ceritanya panjang. Kamu datang dulu, nanti baru aku ceritain."
Setelah menutup telepon, Clarine langsung menuju ke lantai atas.
Dia tidak ingin tinggal di sini terlalu lama, jadi dia berpikir untuk membereskan pakaiannya dulu. Dengan begitu, saat Ariel datang, dia bisa langsung pergi.
Sebelumnya, dia tinggal di kamar yang tidak terlalu jauh dari Leana. Dia mendengar dari pembantu kalau Leana sudah berhenti sekolah dan tinggal di rumah, jadi dia ingin pergi menemui Leana.
Begitu Clarine baru saja sampai di depan pintu kamar Leana, dia bisa mendengar suara Lucy yan
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda