Bab 182
Akhirnya, tiba giliran Clarine untuk memberikan hadiah ulang tahun.
Para penilai dan pencinta barang antik pun langsung menjadi heboh begitu melihat kursi kayu mawar diangkat masuk.
"Itu adalah barang bagus! Benar-benar barang bagus!" seru seseorang.
"Ah, aku nggak tahan! Aku benar-benar ingin menyentuhnya dengan tanganku!" teriak seorang yang lain.
"Selain porselen glasir dari Pak Steven, kursi ini adalah hadiah paling berharga yang diterima Tuan Hendrik hari ini!"
"Siapa sebenarnya Nona Clara ini? Bagaimana bisa dia membeli perabotan antik Dinasti Minar senilai ratusan triliun ini?! Tidak disangka, ternyata mantan istri Pak Steven juga adalah seorang wanita kaya!"
Steven terkejut, dia diam-diam menciut. Matanya yang hitam seperti lautan tidak bisa berhenti menatap mantan istrinya itu.
Dia tidak menyangka Clara akan memberikan barang milik Keluarga Tanuwijaya kepada kakeknya, kursi ini bahkan bernilai dua ratus triliiun!
Tampaknya Keluarga Tanuwijaya sangat menyayanginya.
Tanpa diduga
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda