Bab 1297
Cahaya bulan merayap lembut, membiaskan siluet samar di dalam ruangan, membuat ruangan itu hangat.
Lelaki itu duduk bersandar. Garis-garis tajam di pinggangnya menegang. Sepasang mata hitamnya menatap lekat wanitanya, memancarkan kehangatan yang begitu dalam, seolah hendak menelan seluruh sunyi malam ini.
Steven berharap bisa merengkuh gadisnya. Memeluknya dengan sangat mesra dalam buai kasih sayangnya.
"Aku belum pernah mencoba ini sebelumnya. Kalau nggak sempurna, jangan kecewa, ya." suara lembut perempuan itu terdengar lirih. Jari-jarinya yang sehalus kelopak bunga menekan dada bidang lelaki itu.
Lelaki itu menggenggam pergelangan kaki wanitanya yang ramping, menahan diri agar tidak menunjukkan kegembiraan yang meluap. Jarinya mencengkeram erat kaki ramping itu hingga kulit perempuan itu sedikit memerah.
Steven tidak pernah membayangkan bahwa hadiah yang dijanjikan perempuan itu adalah keberanian untuk mengambil kendali dalam penyatuan mereka kali ini.
Meskipun mereka telah melakuka

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda