Bab 1224
"Clarine, kamu mau ke mana?" tanya Rafael dengan tegas.
"Ayah ... aku harap Ayah bisa percaya sama Steven." suara Clarine serak dan matanya sembap, terlihat cantik sekaligus rapuh.
Biasanya Clarine adalah wanita yang cerdas dan bijaksana, tetapi saat ini dia tidak bisa memikirkan apa-apa, dia hanya ingin berada di sisi Steven.
Ayahnya merasa sakit hati, lalu dengan suara berat dia berkata, "Bukan maksudku nggak percaya. Sekarang dia berhadapan sama Robert dan terlibat sama urusan keluarga Hudaya."
"Kalau Steven memang pria yang baik, orang yang bisa kamu percaya seumur hidup, aku mau lihat caranya atasi masalah ini."
Situasinya canggung dan tegang!
Penolakan tegas Steven benar-benar mempermalukan keluarga Hudaya.
Gito tidak tahan lagi, jadi dia merangkul cucunya sebagai korban dan menegaskan, "Pak Steven, itu hakmu menyukai Nona Clarine."
"Tapi, kamu sudah mencampakkan cucuku. Sekarang lebih dari setengah tahun berlalu, kamu malah belum minta maaf atau kasih penjelasan! Itu artinya, ka

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda