Bab 1207
Di ujung lorong yang sunyi dan remang-remang, cahaya bulan menyinari pasangan yang serasi.
"Uh ... sakit ... sakit banget, nih."
"Maaf, Clarine ... aku bakal lebih pelan."
Tubuh ramping Clarine bersandar di dinding, kulitnya yang putih dan halus disinari cahaya bulan, bulu matanya mengerjap-ngerjap seperti kupu-kupu, dan bibir merahnya yang membuatnya makin menarik.
Di depannya, Steven berlutut dengan satu kaki, melepas sepatu hak tinggi berwarna merah miliknya. Tangan besarnya menggenggam pergelangan kaki Clarine yang ramping, sedangkan tangan satunya berhati-hati memijat ujung kakinya.
"Kamu ini nyebelin, kenapa menarinya cepat banget? Aku terpaksa mengikuti langkahmu sampai kakiku terkilir. Bisa nggak, lebih perhatiin aku?" keluh Clarine dengan manja.
"Salahku, Clarine. Pulang nanti kamu boleh memukulku sesukamu atau ... pukul aku sekarang aja."
Steven merasa sangat bersalah, karena bingung harus berbuat apa, dia menunjuk dadanya dengan jarinya. "Pukul di sini, pukul keras-keras."
C

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda