Bab 1204
Sejak Sara meminta Ariel berhenti menemuinya, Ariel setiap hari selalu berusaha menghubunginya.
Menelepon terus-menerus, menunggu di luar Taman Ambawang semalaman, sebelum akhirnya pergi dengan kecewa berulang kali ...
Terjebak dalam cinta dan derita tidak berbeda dari Steven terhadap Clarine.
Sara tidak berani keluar rumah, dia mengunci diri dalam kamar, tidak nafsu makan, sehingga makin kurus dan bantalnya basah oleh air mata.
Sara memikirkan Ariel, lalu berdiri di depan jendela ujung lorong, membuka tirai, dan diam-diam mengintip ke luar.
Selama Sara memikirkannya, Ariel akan muncul.
Pria yang berdiri tegap tidak tergoyahkan di hadapan angin serta tatapan tegas yang mengarah ke kamar Sara ...
Mengingatnya, membuat sekujur tubuh Sara serasa tersengat, menyayat hatinya setiap hari.
Sara merasa telah mengecewakan Ariel, merasa sangat bersalah. Namun, mungkinkah dirinya bisa memilih tanpa harus mengorbankan Ariel atau keluarganya?
Pada akhirnya, Sara juga orang yang egois.
Dia ragu anta

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda