Bab 1082
Clarine menyesap seteguk air putih dengan tenang. "Untuk pacuan kuda kali ini, apa Ayah bisa ajak Tante Rina juga?" tanyanya dengan nada lembut.
Rafael tertegun sejenak. Ekspresinya menunjukkan bahwa dia tidak menyangka Clarine akan bertanya seperti itu.
"Cla ... Clarine, aku nggak suka menghadiri acara seperti itu. Dada dan hatiku selalu gelisah kalau aku lagi ada di keramaian. Lagi pula, aku juga nggak pandai berbicara, apalagi soal etika sosial. Kak Melly lebih cocok untuk acara seperti itu. Kalau nggak, Lita saja yang pergi!" Rina buru-buru menjelaskan dengan panik, wajahnya memerah karena gugup.
"Tapi, waktu perayaan di kuil kan juga ramai? Bukannya Tante malah suka, ya?" Clarine berkata santai, dengan berani mengungkapkan kebohongannya tanpa basa-basi.
"Aku …" Rina terdiam, bibirnya terkatup, hingga memucat.
"Rafael, biarin Rina saja yang pergi. Jangan ajak aku setiap tahun. Kalau begini terus, media pasti akan mulai menulis rumor yang tidak benar," ujar Melly dengan halus, seaka
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda