Bab 1034
Untung saja Kak Jason tidak datang, kalau dia datang, suara ributnya bisa-bisa membuat atap rumah sakit terangkat.
"Steven lagi disayang, aku nggak berani buat masalah." kata Bram menggerutu.
"Cukup, Bram, hentikan." Rio berkata dengan gusar.
Clarine menghela napas dengan putus asa. "Kak Bram, bisa kubayangkan nasib calon kakak iparku kelak. Kalau nanti istrimu melihat lelaki lain sebentar saja, apa kamu akan bersungut-sungut seharian?"
"Bersungut-sungut seharian? Huh, aku akan kurung dia di tempat tidur selama tiga hari."
Orang-orang terdiam.
Steven menyaksikan kakak-beradik yang saling menggoda dan bergurau. Suasana santai dan menyenangkan itu menular, membuatnya tidak bisa menahan senyuman.
Jika peristiwa seperti ini terjadi di masa lalu, dia pun akan cemburu.
Namun, peristiwa seperti ini tidak akan membuatnya cemburu lagi. Dia sudah tahu bahwa memang beginilah cara keluarga Tanuwijyawa berkomunikasi. Semua orang mengucapkan hal-hal seperti tadi karena mereka mencintai dan tidak rel
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda