Bab 1029
Entah bagaimana cara menggambarkan tatapan itu.
Kejam, penuh dendam, seperti roh jahat yang berkeliaran di neraka, dan tak akan mampu disinari kebaikan.
"Jangan menatapku kayak gitu! Kalau bukan gara-gara cara licikmu yang nggak bisa ditebak. Mana mungkin aku pakai cara begini buat menghadapimu, padahal kita teman lama!"
Lucky merasakan hawa dingin merayapi hatinya, dia kemudian menggertakkan giginya dengan keras, "Sudah bertahun-tahun aku mengenalmu. Aku juga sudah paham satu hal, kamu nggak akan pernah kasih jalan keluar bagi orang lain. Kalau begitu, aku cuma bisa mencari jalan keluarku sendiri!"
"Memangnya kamu benar-benar punya rekaman itu?" ujar Hendy dengan santai dan dingin seraya menyipitkan mata.
"Haha … rupanya kamu ketakutan, ya?"
Lucky tersenyum puas, "Kamu pikir aku bawa rekamannya? Tentu saja aku menyimpannya di tempat yang aman. Kalau sampai kamu berani menyentuhku, aku jamin keesokan harinya seluruh dunia akan mendengar rekaman itu!"
"Katakan, sebut permintaanmu." Hend
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda