Bab 1012
Clarine memeluknya sekuat tenaga, sambil terus menangis dan memanggil namanya di telinga pria itu.
Namun, Steven yang sebelumnya selalu merespons setiap panggilannya, kali ini tak memberi jawaban apa pun.
"Clarine! Steven!"
"Clarine! Kak Bram datang! Clarine!"
"Steven! Aku datang!"
Rio, Bram, dan Michael akhirnya tiba di lokasi.
Rio segera melepaskan dua tembakan cepat. Salah satu pelurunya menembus lutut Winston, sementara yang lain menghantam lengannya, membuat busur silang di tangan pria itu terjatuh ke tanah. Winston mengerang kesakitan
Meski begitu, Winston masih belum menyerah. Dengan penuh kepayahan, dia merangkak seperti binatang terluka, berusaha menggapai senjatanya. Mencoba melawan!
Bram dengan gesit melompat ke depan.
Raut wajahnya dingin, penuh ketegasan. Dia menginjak tangan Winston dan memutar tumitnya dengan keras.
"Ah!"
Jeritan memilukan menggema di malam yang mencekam. Suara tulang yang remuk membuat siapa pun yang mendengar merinding.
Tangan Winston, yang penuh dosa
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda