Bab 1004
"Kamu nggak merasa kalau pertanyaanmu itu pertanyaan konyol?"
Hendy mengibaskan tangannya dengan keras dan tertawa sinis, "Seandainya aku tahu kalau kamu wanita yang biasa saja, mestinya nggak kuselamatkan kamu waktu itu."
Pria itu membanting pintu dengan keras dan pergi.
Syuri meringkuk tanpa busana di lantai, menangis tersedu-sedu dengan pilu dan merasa dirinya tidak lebih baik daripada gaunnya yang compang-camping di lantai.
…
Hujan deras yang dingin di pulau itu mengguyur Steven. Langkah yang dilaluinya sulit, tetapi tidak menghalanginya untuk bergerak maju.
Rio yang berjalan disebelahnya dengan ekspresi datar, diam-diam mengagumi kecepatan langkah pria itu!
Steven pernah bersekolah militer dan pantas saja dia menjadi pasukan khusus. Hidup dalam kemewahan selama bertahun-tahun tak membuatnya malas sedikit pun, tidak pula mengurangi keteguhan hati dan kekuatan fisiknya.
Apabila dibutuhkan, dia akan segera mengangkat senjata, mengenakan baju zirah dan siap bertempur.
Rio harus mengak
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda