Bab 1633
Seluruh tubuh Luna sangat panas hingga terasa seperti bola api.
Begitu dia menyeret Joshua kembali ke mobil, dia melepas mantel dari tubuhnya.
Joshua menyipitkan matanya, berhadapan muka dengan kulit kemerahan di leher dan tulang selangkanya.
“Jangan pergi, Joshua. Aku tidak akan membiarkanmu pergi.” Mata Luna diselimuti nafsu saat dia menatapnya. “Cium aku, maukah kau? Aku merindukanmu …”
Seluruh tubuh Joshua menegang.
Dia tahu ada yang tidak beres karena saat Luna dalam kondisi sadar, Luna akan selalu menjaga jarak aman darinya meski dia berada tepat di sampingnya.
Luna adalah orang yang berkepala dingin dan mengetahui ada balas dendam antara dua keluarga mereka, dia tidak akan pernah membiarkan dirinya kembali bersama Joshua.
Bagaimana mungkin dia bisa mengatakan sesuatu seperti ini?
Joshua mengerutkan alisnya dan menekan tangan Luna, yang melayang di sekitar dadanya. “Luna, tenanglah. Biarkan aku mengirimmu ke rumah sakit.”
Luna cemberut. “Kenapa aku harus pergi ke rumah sakit?”
Di
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda