Bab 26
Suhu di Jadehill perlahan mulai menurun pada bulan Oktober. Angin musim gugur bertiup, menyapu semua rasa lelah yang mendera.
Sambil mengecek ulang informasi pemesanan kamarnya, Claire perlahan berjalan menuju hotel.
Begitu sampai di meja resepsionis, lagi-lagi dia mendapati Adrian sedang berdiri di sana.
Satu atau dua pertemuan mungkin bisa dibilang kebetulan, tetapi kalau sampai tiga kali? Kesabaran Claire benar-benar habis sekarang.
"Di kota sebesar ini, dengan hotel sebanyak ini, jangan bilang kalau ini juga cuma kebetulan!"
Adrian tetap bersikap tenang di hadapan mantan istrinya yang mulai marah-marah.
"Yang namanya kesempatan baik itu ada yang memang murni karena takdir dan ada juga yang disengaja. Mau yang mana pun, bukannya sama-sama butuh faktor keberuntungan buat bisa bertemu? Mungkin saja aku memang beruntung dan kita memang jodoh."
Claire memijat pelipisnya sendiri dan mencoba menahan emosi.
"Kalau memang jodoh, mana mungkin kita sampai cerai? Jangan bicara sembarangan kala
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda