Bab 157 Panggilan Tak Dikenal
Pintu kamar mandi tidak dikunci, jadi Henry bisa membukanya hanya dengan memutar.
Yvonne sedang membungkuk di atas wastafel dan muntah. Wajahnya pucat. Air mata membasahi matanya yang memerah, membuatnya terlihat sangat menyedihkan.
"Kau kenapa?" Henry datang dari belakang dan melihat dari balik bahu Yvonne, kalau wastafelnya bersih. Tidak ada muntahan apa pun di sana.
Jadi ia mual tadi.
"Aku baik-baik saja," Yvonne meyakinkannya dengan lemah. Ia menyalakan keran dan mengambil segenggam air untuk membilas mulutnya.
"Kau tidak akan muntah seperti ini jika kau baik-baik saja," Henry menekan bibirnya.
"Ini normal," Yvonne tersenyum padanya, wajahnya masih sangat pucat.
"Sue memberitahuku kalau ini adalah gejala umum pada awal kehamilan."
"Gejala kehamilan?" Henry bergumam sendiri, lalu berbalik dan keluar dari kamar mandi.
Hati Yvonne mencelos mendapatinya pergi dalam diam. Senyuman di wajahnya memudar perlahan sebelum sepenuhnya menghilang. Ia bahkan merasakan adanya dorongan untuk men
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda