Kau Cari Mati Ya?
Arkan terlihat tertawa bersama Lita dan Lisna. Ketiganya sedang berada di taman belakang sekolah menikmati udara segar di sore hari begini.
Ya, ketiganya memutuskan untuk berehat sejenak di sini sebelum pulang.
“Udah lama banget lho kita nggak kumpul di sini,” ujar Lisna.
“Kamu benar. Aku begitu merindukan tempat ini. Udara di sini memang benar-benar sejuk dan segar karena banyak pepohonan,” balas Lita.
Arkan hanya mengangguk-ngganguk kecil membenarkan omongan keduanya.
“Kalian tidak apa-apa kalau lama pulang?” tanya Arkan kepada keduanya.
“Nggak. Memangnya kenapa?” tanya Lisna.
Arkan menghela nafas. “Nggak ada sich. Cuma ingin memastikan saja. Bagaimanapun, status kalian kan adalah seorang istri. Mana suaminya posesif banget lagi,” sindir Arkan.
Jika mengingat pandangan Daniel dan Zio yang selalu menatap sinis ke arahnya. Arkan merasa kesal sekali. Cemburu sich boleh. Tapi nggak segitunya juga kali. Untuk Daniel, dirinya tak mungkin merebut Lita mengingat Lita yang tengah mengandung.
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda