Aku Takut
Lisna terus terisak dipelukan Lita. Keduanya kini tengah berada di kamar milik Lita. Dua pria mereka saat ini sudah pergi ke kantor atas perintah sang Bunda yang tak dapat dibantah.
Sejujurnya, Zio dan Daniel sangat berat meninggalkan istri-istri mereka. Tapi, ya mau bagaimana lagi. Mereka tidak bisa lari dari tanggung jawab.
"Sudahlah, jangan diambil hati ya," ujar Lita lembut sambil membelai rambut Lisna perlahan. Ia sangat tahu sesakit hati apa sang teman yang saat ini sudah menjadi sahabatnya itu.
"Hiks ... Hiks .... Aku takut, Bunda akan melakukan semua cara untuk memisahkan aku dengan Mas Zio," ungkap Lisna.
Panggilan Mas baru beberapa hari ini ia ucapkan. Biasanya, Lisna selalu memanggil suaminya itu dengan sebutan Om. Namun, karena Lita selalu saja memanggil Lita dengan sebutan 'Mas'.
Lisna pun ikut-ikutan juga. Menurutnya panggilan 'Om' sangat tidak pantas digunakannya lagi. Kata 'Mas' terdengar lebih romantis.
Lita menghela nafas. Lisna terlalu berpikiran jauh rupanya. Tidak
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda