Cerai
“Lita,” panggilnya perlahan sambil menuju ke arah gadis muda yang tengah menikmati es krimnya yang tinggal sedikit.
Lita yang merasa terpanggil pun langsung menoleh. Dipandanginya sosok yang semakin mendekat itu.
“Kamu sudah lama menunggunya?” tanya Daniel gugup. Dirinya pun kini duduk di samping sang istri yang terlihat sangat cantik.
Ia akui, semenjak hamil Lita memang terlihat semakin cantik saja. Apakah semua Ibu hamil seperti itu? Pikir Daniel.
Daniel bertanya-tanya, sebenarnya apa yang membuat sang istri memintanya untuk bertemu di sini? Bukankah istri kecilnya itu sedang marah dan tidak ingin bertemu dengannya? Daniel benar-benar bingung dibuatnya.
Entah mengapa, perasaannya menjadi tidak tenang saat Lita meneleponnya tadi pagi.
“Tidak terlalu. Sekitar tiga puluh menit mungkin,” sahut Lita seadanya.
“Maaf, sudah membuatmu menunggu,” kata Daniel tidak enak hati. Lita hanya mengangguk kecil.
Di tengah hari begini, istrinya itu malah menunggunya. Jangan lupakan cuaca yang begitu te
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda