Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 9

Malam itu begitu gelap gulita. Tommy berbaring di atas kasurnya sambil berguling ke sana dan kemari, dahinya berkeringat dingin. Dia bermimpi melihat Naomi yang sedang meringkuk di sudut penjara dengan tubuh yang berlumuran darah. Naomi menatap ke arah Tommy dengan sorot kosong, bibirnya tampak gemetar. Suara gadis itu begitu lemah hingga nyaris tidak terdengar. "Tommy ... tolong selamatkan aku ...." Tommy sontak terbangun dengan kaget, lalu duduk di atas kasurnya dengan napas yang terengah-engah. Jemarinya mencengkeram seprai dengan begitu erat sampai-sampai buku-buku jarinya memutih. Sinar rembulan menyeruak dari balik jendela dan memantulkan wajah Tommy yang terlihat pucat ke atas lantai. Tommy menyeka keringat dingin di dahinya. Namun, jantungnya masih berdetak dengan begitu cepat. Rasanya dia masih bisa melihat adegan dalam mimpinya dengan jelas. Pada saat yang bersamaan, terdengarlah pula deru napas dari kamar Atta. Atta juga terbangun dari mimpi buruknya. Dia bermimpi melihat Na

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.