Bab 88
Xavia benar-benar ingin meluapkan semua rasa dendamnya pada Gerald.
"Kamu bukan siapa-siapa. Kamu cuma pecundang! Sekarang kamu pergi dari sini. Kalau nggak, aku akan segera panggil sekuriti!"
"Iya, tempatmu bukan di sini!"
"Eh Xavia, sshh... Ada Tuan Bale!" Tiba-tiba para gadis itu bersemangat melihat Bale datang.
Sebuah mobil mewah memasuki gerbang. Segera setelah mobil itu berhenti, seorang pria berjas biru keluar dari mobil. Dia melenggang santai menuju pintu villa dengan salah satu tangan dimasukkan ke sakunya.
"Tuan Bale!" Para pelayan itu melambaikan tangan dengan riang. Sementara Xavia berupaya bersikap tenang dan elegan.
"Hai, Xavia. Wah, kalian kelihatannya sangat sibuk, ya," ujar Bale dengan senyum manis.
"Tidak, kami tidak sibuk, Tuan. Kami tadi hanya menghentikan seorang pria kampung yang mau masuk ke sini. Kami khawatir dia akan mengganggu ayah Anda dan para pengusaha lain yang sedang rapat di dalam," jawab Xavia yang saat ini berdiri di samping Bale.
Bale lalu merengku
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda