“Kalian?"
Bea cemberut begitu melihat mereka. Orang yang duduk di sana tidak lain adalah keluarga paman tertuanya yang terdiri atas tiga orang dan juga keluarga paman keduanya yang juga terdiri atas tiga orang.
Semua yang terjadi hari ini menumbuhkan kebencian di hati Bea terhadap Rose dan seluruh Keluarga Yaleman.
"Betapa tidak sopannya kamu, Bea. Bukankah kamu harusnya menyapa yang lebih tua lebih dulu? Apakah kamu tidak diajari sopan santun??"
Rose menanggapi dengan dingin seperti biasa.
Yuma melotot dengan ekspresi marah.
"Apa yang kamu lakukan di sini?" tanyanya.
“Aku di sini untuk mendiskusikan proyek kita." ujar Bea sambil memegang tas yang dipegangnya.
Semua orang di ruang tunggu VIP adalah para bos dan bangsawan. Banyak dari mereka adalah pemilik kedua dari masing-masing perusahaan, seperti paman tertuanya.
Bea adalah satu-satunya orang yang berpakaian seperti sangat sederhana.
“Hmph! Apa katamu? Kamu di sini untuk membicarakan sebuah proyek?" Rose bertanya sambil tertawa d