“Maaf…”
Gerald buru-buru meminta maaf.
Gerald membuka kelopak matanya, lalu mencuri pandang pada gadis yang masih berdiri di belakangnya. Gerald terkesima melihat paras cantik gadis itu.
Gaun ketat membalut tubuhnya yang ranum dan rambutnya yang ikal bergelombang menjuntai melewati punggungnya. Sekilas dia terlihat seumuran dengan Gerald.
Belum pernah Gerald bertemu dengan gadis secantik ini.
“Maaf? Kamu pikir kata maaf saja sudah cukup untuk menebus kesalahanmu?”
Gerald dapat membayangkan ngilu yang dirasakan gadis itu karena tubuhnya secara tidak sengaja menubruk cukup keras. Ketika itu Gerald sedang terpelanting akibat mendorong pintu putar agak keras.
Sebenarnya gadis itulah yang menubruk Gerald, tapi dia malah menimpakan semua kesalahan pada Gerald karena dia melihat pakaian yang dikenakan Gerald biasa-biasa saja.
“Sayang sekali aku sedang terburu-buru, kalau tidak maka aku pasti memberimu pelajaran!” Gadis itu terus meneriaki Gerald.
Bahkan dia lalu mendorong Gerald dan