Bab 2348
“Tentu saja pernah. Apakah kamu lupa?” jawab tetua Ketiga sambil tersenyum.
“Anda lelaki tua yang mengejarku saat itu, kan?” kata Gerald setelah melihat pria tua itu lebih dekat.
Meskipun ia tidak sempat mengamati lelaki tua itu dengan saksama waktu itu, aura dan sosoknya sudah cukup bagi Gerald untuk mengetahui siapa dirinya.
"Benar. Harus aku akui kamu ternyata jauh lebih cekatan dari yang kukira,” jawab Tetua Ketiga sambil menyeringai.
“Ada seorang senior yang berjasa. Andai ia tidak ada, pasti saya sudah tertangkap saat itu. Omong-omong, saya ingin tahu apakah kalian berdua mengenal wanita tua itu," kata Gerald sambil menggelengkan kepalanya dan tersenyum.
"Seorang wanita tua?" jawab Walter dengan alis yang sedikit terangkat.
"Mungkin dia hanya pengunjung pelelangan," kata Tetua Ketiga, padahal dia tahu bahwa wanita tua itu sebenarnya adalah nona muda yang menyamar.
Ia tahu bahwa ini bukan waktu terbaik untuk mengungkapkan identitasnya.
Terlepas dari itu, Gerald han
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda