Bab 930
"Oke, aku lepas ..."
Tenggorokan Teguh terasa sangat kering, sehingga suaranya jadi terdengar serak.
Cepat-cepat, Teguh juga melepas seluruh pakaiannya.
"Fiuh ..."
"Sshh ..."
Hampir pada saat yang sama, keduanya menutup mata. Dengan wajah merah padam, mereka mengambil napas dalam-dalam untuk menenangkan pergolakan dalam hati supaya dapat sepenuhnya fokus untuk memahami lukisan di dinding.
"Baiklah."
"Mulai!"
Keduanya membuka mata secara bersamaan dan berkata dalam waktu yang hampir bersama-sama.
Wajah merah merona Xena jadi makin merah sebelum dia mulai menggerakkan kekuatan Qi dalam tubuhnya.
Teguh menekan perasaan yang membara dan menjernihkan hati, mulai menggerakkan sisa-sisa kekuatan Qi dalam tubuhnya.
"Ha!"
Setelah memutar kekuatan Qi dalam satu siklus penuh, mereka berdua menyentak kedua tangan ke depan bersamaan dan bertemu dengan lembut di udara.
Pada saat kedua telapak tangan mereka bersentuhan, kekuatan Qi mulai masuk ke meridian Xena lewat tangan kiri Teguh, kemudian keluar
![](/images/book/appLock.png)
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda