Bab 92
"Carles, kali ini bisa nggak kamu lepaskan dia?"
Wafa mengatakannya dengan tutur kata yang lembut, tetapi terdengar lebih berat dari apa pun di dunia ini hingga menimbulkan kebingungan tatkala sampai ke telinga orang-orang tersebut.
Di sisi lain, keluarga Yulianto merasa lega.
Dengan kehadiran bos besar Wafa, masalah keluarga Yulianto telah hilang!
Sementara itu, Carles mengedip-ngedipkan mata, lalu ada sesuatu yang seketika tebersit dalam pikirannya
Oh? Pantas!
Tidak heran jika dia berlagak tinggi, ternyata dia mengenal orang terkaya di Kota Senggigi.
Terlebih lagi, dia menyajikan adegan yang sangat meriah, sampai-sampai Wafa, orang yang paling berkuasa, hadir secara langsung!
Meskipun dia enggan, dia hanya bisa mengakuinya.
Wafa ...
Dia, Carles, tidak mampu menyinggung perasaannya.
"Ini karena permintaan Pak Wafa, jadi aku nggak sungkan-sungkan lagi."
Carles memaksakan senyum pahit, lalu melambaikan tangannya pada para pembunuh, "Semuanya ikut aku pulang."
Carles berbicara.
Para pemb
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda