Bab 910
Mendengar perkataan itu, Teguh refleks merasakan tubuhnya bergetar. Dengan heran, pria itu menatap Xena tanpa bisa berbicara.
Teguh sangat terkejut dan sama sekali tidak mengerti.
"Jangan banyak berpikir."
Xena berkata, "Kamu juga nggak mau lihat bajuku yang basah, 'kan? Aku cuma mau pinjam mantelmu sebentar."
"Kalau bajuku sudah kering, mantelmu akan kukembalikan."
Ah, ternyata begitu,' batin Teguh, merasa lega.
"Ini ..."
Tanpa pikir panjang, dia melepas mantel dan mengulurkannya.
"Kamu jangan lihat."
Setelah menerima mantel, Xena berkata dengan malu-malu.
Meskipun pemberani, dia bukan wanita asal-asalan.
"Oh!"
Teguh segera balik kanan.
Suara gesekan pakaian yang dilepas pun terdengar.
Tak lama, Xena berkata, "Kamu sudah boleh berbalik."
Teguh pun berbalik.
Sret!
Beberapa lembar pakaian Xena yang basah tampak menjuntai dari tangan wanita itu.
Yang Xena kenakan merupakan mantel milik Teguh yang tampak kebesaran untuk tubuhnya yang mungil. Namun, penampilan ini justru memiliki daya tari
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda